Gunung Marapi, bukan Merapi. | Bagian 3 (End).

Jam Gadang di waktu malam.

Jam Gadang di waktu malam, bukan berarti sedang begadang.

Di dalam malam.

Warna yang melekati objek.. akan terlihat asyik ketika terang menaungi.. tentu saja dengan takaran cahaya yang pas.

Begitu takaran tidak pas.. bahkan tidak ada sama sekali, itu akan berdampak pada kenikmatan memandang.

Langit ketika terang itu bernama pagi hingga senja hari itu.. saat di mana panca indra penglihatan bisa menikmat pemandangan sekitar dengan hampir maksimal.

Namun, ketika gelap malam menaungi..

Samar.. bahkan tidak ada objek yang bisa dilihat secara maksimal.

Bahkan.. dengan jika itu dengan penerangan bantuan sekalipun..

Ada yang menyukai gelap malam, tentu tidak dengan bagian penglihatan.

Ada yang menyukai gelap malam, tentu tidak dengan bagian melangkah.

Yang mereka sukai di dalam gelap malam hanyalah rindu akan kesunyian dari ingar-bingar sang siang dunia. tidak lebih.

Legam yang begitu pekat.

Pos Pendakian Marapi.

Persis di samping bangunan kayu sekitar dua kali tiga meter dilapisi cat abu-abu ini, jalur awal pendakian dimulai.

Aroma tanah perkebunan dan pupuk samar-samar tercium menemani langkah awal perjalanan.

Cuaca belum begitu sejuk untuk membuat kami menggigil dan memutuskan kembali ke area parkir, jejak awal sudah dihentakkan sebagai pertanda petualangan mengasyikkan ini harus berlanjut dan tuntas.

Jalan beton selebar dua meter menyambut ayunan langkah kaki mengarungi gelap malam.

Jika ada yang berkata..

“enak ya.. mendaki gunung dengan jalan beton.. mulus”

Tenang..

“Jalanan beton itu hanya di awal pendakian..”

“Dari awal menapakkan kaki, treknya sudah miring..”

“Semakin ke ujung jalan hingga berganti trek tanah, akan semakin miring..”

Sekedar info, trek dari beton ini sengaja dibuat bukan untuk para pendaki.. melainkan untuk para petani kebun yang ada di sekitar pos pendakian marapi, tidak lain tidak bukan adalah untuk mempermudah mereka untuk bertani..

Bisa dibayangkan, jika jalurnya masih tanah tentu akan sangat mudah sekali tergerus seiring banyak jejak kaki pendaki dan kendaraan petani yang melewatinya.

Bersyukur ada jalanan beton yang dibuat untuk mempermudah para petani berkebun.

Tidak begitu panjang untuk bisa mengantarkan bahkan hingga area perkebunan berakhir berganti hutan rimba.

Tidak perlu waktu lama, samar-samar dari kejauhan terlihat cahaya dan mulai terdengar suara nyanyian lagu-lagu pop dari pos pertama yang kami jumpai .

Itulah pos pertama bagi yang ingin agak bersantai sebelum memasuki hutan pegunungan lebih dalam lagi.

Baca lebih lanjut

Categories: Full Indonesia | Tag: , , , , | Tinggalkan komentar

Air Terjun Sungai Gagak, Kampung Patin Koto Mesjid.

Wisata Alam Baru di Kampar.

Ya,
Inilah Air Terjun baru di XIII Koto Kampar.

Dinamai dengan nama “Air Terjun Sungai Gagak” oleh penduduk sekitar.
Air terjun ini berada di Kampung Patin Koto Mesjid, Kecamatan Kampar, Riau.

Gapura Kampung Patin Koto Mesjid |Koordinat tugu selamat datang (0.318372, 100.843108), bisa disearch di pencarian googlemaps.

Menggunakan moda transportasi motor atau mobil dengan waktu tempuh sekitar 3 jam untuk kecepatan sedang, kita sudah sampai di lokasi air terjun anyar ini.

Ketika sampai di Kampung Patin, jangan ada rasa sungkan untuk bertanya ke penduduk sekitar yang sangat ramah untuk menjawab keingintahuan kita menuju lokasi Air Terjun.

Di sini saya bagikan koordinat by googlemaps untuk simpang terakhir masuk ke Air Terjun Sungai Gagak berikut (0.3251360, 100.8517), bisa disearch di pencarian googlemaps.

Dikarenakan untuk mencapai lokasi air terjun ini harus melintasi kebun karet dan beberapa simpang yang pasti membuat bingung bagi yang belum pernah ke sini Baca lebih lanjut

Categories: Full Indonesia | 2 Komentar

Gunung Marapi, bukan Merapi. | Bagian 2.

Jpeg

Sejuk.

Jika mengingat lagi nama singkatan dari provinsi Sumatera Barat yang sangat sering disingkat menjadi “Sumbar”, sudah pasti ingatan ini mengarah ke sesuatu yang sejuk, damai dan liburan.

Bukan hanya serta-merta ada ‘bar’ di dalam singkatan “Sumbar” yang dimaknakan paksa dengan ‘bbrrrrrr’ saking kedinginannya.

Jujur saja, sebagai pelancong saya pun juga memaknai apa yang ada di Sumbar dengan sesuatu yang sejuk, damai dan liburan juga tentunya.

Struktur tanah yang berbeda menjadikannya sesuatu yang amat menarik, tidak ada habisnya untuk dijelajahi Baca lebih lanjut

Categories: Full Indonesia | 2 Komentar

Gunung Marapi, bukan Merapi. | Bagian 1.

Begining

Tahun ke – 8 Merantau.

Selain kerja, touring sepeda motor, apalagi yang belum?

Kadang, pertanyaan kurang bermutu ini terlintas tanpa diminta.

.

.

.

“…sebenarnya, masih ada satu yang terlintas”.

Kamis, 5 Februari 2015.

Berawal dari malam yang lumayan panas di kamar tanpa kipas.

Tidak ada kegiatan, melainkan menunggu kantuk menyergap dan mentransfer kesadaran ke hari esok. Baca lebih lanjut

Categories: Full Indonesia | 2 Komentar

Memancing Ikan di Rantau Kasih – Part 2 Akhir Petualangan..

lanjutan dari tulisan sebelumnya..

Persiapan Joran

Jujur, saya baru pertama kali ini pergi dengan tujuan memancing dengan joran yang saya siapkan sendiri untuk pemakaian pribadi. Jadi, tidak salah kalau saya over kepo ketika bro Puja, Merry, Adik Merry dan Abang Merry yang sudah mulai mempersiapkan jorannya masing-masing.
Dengan dibuka tertawa cekikikan sambil ditahan-tahan, bro Puja membantu saya mempersiapkan joran. Mulai dari merakit joran, memasang pemberat dan memasang kail yang rupanya butuh trik ikatan tertentu supaya kail tidak lepas dari ikatan ketika bertugas di sungai nanti.

Persiapan Joran

Setelah masing-masing joran siap diajak bertugas, kami satu persatu mulai pergi menelusuri tepian sungai yang hanya berjarak lebih kurang 100 meter di belakang pondok mak Adang.

Memulai Fishing !

Masih ditemani hujan gerimis, kami mulai memasang umpan yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh bro Puja, yak.. Cacing tanah!

Baca lebih lanjut

Categories: Full Indonesia, Full Pekanbaru, Jelajah Nusantara, Provinsi Riau, Sepeda Motor, Unik | 2 Komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.